Menganalisis Prospek Produsen Bir Bintang (MLBI) di Bursa Efek Indonesia

Ada banyak perusahaan yang bergerak dalam sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. Kali ini akan dibahas perusahaan yang memproduksi bir dan minuman ringan di Indonesia. Perusahaan ini terkenal dengan produk bernama bir Bintang. Apa nama perusahaannya? PT Multi Bintang Indonesia Tbk., dengan kode ticker MLBI.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk. berdiri pada tahun 1929 di Medan. Ya, Anda tidak salah baca. Perusahaan ini sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka. Nama awal perusahaan adalah NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen. MLBI membuka brewery (pabrik bir) pertama di Surabaya pada tanggal 21 November 1931. Pada tahun 1936 nama perusahaan berubah menjadi N.V. Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij dikarenakan perusahaan diambil alih oleh Heineken (Heineken adalah perusahaan bir terkenal dari Belanda. Perusahaan sempat berganti nama beberapa kali dan sempat dinasionalisasi pada tahun 1965, walaupun pada akhirnya perusahaan kembali berada di bawah kendali Heineken. Di tahun 1981 nama perusahaan akhirnya berubah menjadi PT Multi Bintang Indonesia Tbk. dan di tahun yang sama melantai di Bursa Efek Indonesia. Sampai saat ini perusahaan masih menggunakan nama yang sama dan memiliki 21.070.000.000 (21 miliar) lembar saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia. Di tahun 2010 perusahan berpindah kepemilikan menjadi milik Asia Pacific Breweries Limited, tapi di tahun 2013 perusahaan kembali dimiliki oleh Heineken. Heineken masih menjadi pemegang saham mayoritas MLBI sampai saat ini, dengan proporsi kepemilikan 89,32%.

Perusahaan bergerak dalam produksi berikut pemasaran minuman beralkohol dan produk-produk lain yang relevan. Brand-brand yang diproduksi oleh perusahaan relatif banyak. Diantaranya ada bir Heineken, bir Bintang berbagai variasi, bir lager Tiger Soju, dan minuman ringan berkarbonasi Green Sands. MLBI juga memiliki bir tanpa alkohol dengan nama Bintang 0.0%. Untuk memproduksi produk-produk tersebut, MLBI memiliki tiga fasilitas produksi. Dua fasilitas produksi, yaitu Tangerang Brewery (Banten) dengan luas 10 hektar dan Sampangagung Brewery (Jawa Timur) dengan luas 28 hektar dikhususkan untuk memproduksi bir. Fasilitas produksi lainnya yaitu Tirta Prima Indonesia (Jawa Timur) dikhususkan untuk memproduksi minuman yang tidak mengandung alkohol.

Produk-produk PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
Produk-produk PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), salah satunya bir Bintang

MLBI sendiri per tahun 2024 dipimpin oleh Roland Bala. Sebelum menjabat sebagai presiden direktur MLBI, Mr. Bala menempati posisi sebagai Managing Director Heineken Malaysia Berhad, anak perusahaan Heineken di Malaysia. Beliau juga pernah berkarir di British Petroleum atau kerap disingkat BP, sebuah perusahaan minyak multinasional dari United Kingdom (Inggris Raya), dengan posisi tertinggi sebagai General Manager BP Petco Limited, Vietnam. Untuk posisi presiden dewan komisaris dijabat oleh  Maurits Daniel Rudolf Lalisang. Beliau saat ini juga menjadi partner di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebuah perusahaan investasi yang juga listing di Bursa Efek Indonesia. Baik beliau-beliau yang disebutkan di sini maupun jajaran direksi lainnya, sejauh hasil pencarian saya tidak ada yang memiliki track record yang buruk.

Bagaimana dengan keuangan MLBI? Ini yang lumayan menarik. Berdasarkan laporan terakhir yang dirilis oleh MLBI, yaitu laporan keuangan tiga bulanan (atau kuartal 1, atau Q1) pertama 2025, MLBI tercatat memperoleh laba sebesar Rp194,81 miliar. Jika disetahunkan atau dikali empat, maka laba ini setara dengan Rp779,24 miliar. MLBI memiliki ekuitas yang bisa diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp1.510,977 miliar. Berdasarkan data tersebut, maka ROE perusahaan adalah… 52%. Jika Anda merasa ROE ini besar, mari lihat beberapa tahun sebelumnya. Di tahun 2024 misalnya, MLBI mencatatkan ROE sebesar 87%. Ya, Anda tidak salah baca, ROE-nya 87% di tahun 2024. Saat artikel ini ditulis, harga saham MLBI adalah Rp5.925. Berarti PBV perusahaan yang memproduksi bir Bintang ini adalah 8,26 kali. Detail perhitungan keuangan MLBI dapat dilihat pada gambar berikut.

Analisis keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk
Analisis keuangan MLBI (Klik untuk memperbesar)

At the bottom line, apakah prospeknya cerah? Well, dari sisi keuangan terlihat MLBI ini sudah murah. Ditambah dengan kinerja keuangannya yang bagus, dan dividen yang lumayan besar (tahun ini MLBI membagikan dividen sebesar Rp542 per lembar saham, dan tahun lalu sebesar Rp506 per lembar saham). Selain itu MLBI juga memiliki manajemen yang cukup berpengalaman. Hanya saja, bir bukanlah minuman yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia, sehingga kemungkinan besar pangsa pasarnya hanya untuk golongan tertentu. Selain itu harga sahamnya cenderung turun, sehingga saya sendiri agak waswas, apakah MLBI akan senasib dengan HMSP (HM Sampoerna, perusahaan yang memproduksi rokok)? Di mana HMSP memiliki kinerja keuangan yang lumayan bagus, namun harga sahamnya jeblok.

Disclaimer: Sama seperti posting lainnya, posting ini bukanlah rekomendasi untuk membeli sebuah saham. Tanggung jawab, keputusan, keuntungan, dan kerugian investasi ada di tangan masing-masing investor.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)