Menganalisis Saham Produsen Pita Perekat: PT Ekadharma International Tbk. (EKAD)

Bursa Efek Indonesia (BEI) berangotakan banyak perusahaan. Banyak perusahaan terbuka dengan bisnis yang mungkin tidak kita sangka, atau menjual barang-barang yang kelihatannya sepele (atau bahkan lebih sering digunakan untuk bercanda), namun sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.. Salah satu perusahaan yang bisnisnya mungkin tidak kita sangka, tapi barangnya sering kita pakai, adalah PT Ekadharma International Tbk. Emiten dengan kode EKAD ini memproduksi barang sederhana dan terlihat sepele. Tapi barang ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh pembaca yang sering jualan online ataupun melakukan kegiatan packing. Apa itu? Pita perekat dengan berbagai model.

Sedikit bercerita mengenai sejarah perusahaan. PT Ekadharma International Tbk. awalnya bernama PT Ekadharma Widya Grafika. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981. Bisnis perusahaan di bidang pita perekat baru dimulai tahun 1983. Berselang 25 tahun setelah pendirian perusahaan, pada tahun 2006 perusahaan berganti nama menjadi PT Ekadharma International Tbk. Namun perusahaan sebenarnya sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990, tepatnya tanggal 14 Agustus 1990. Di masa itu, perusahaan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (karena pada saat itu belum ada Bursa Efek Indonesia). Guna memenuhi permintaan pasar yang berkembang pesat, maka sejak tahun 1991 perusahaan mulai membuka kantor cabang penjualan dan fasilitas pendukung lainnya di berbagai wilayah Indonesia. Menurut laporan tahunan perusahaan, sampai dengan tahun 2024 perusahaan memiliki 25 kantor cabang dan 20 stock point di berbagai provinsi di Indonesia.

Untuk manajemen perusahaan, sepertinya EKAD dipimpin oleh manajemen yang sudah cukup senior. Posisi presiden komisaris diisi oleh Bapak Emil Bachtiar. Selain menjabat sebagai presiden komisaris dan komisaris independen di EKAD, belia juga menjadi pengajar (alias dosen) di Universitas Indonesia. Untuk posisi presiden direktur sendiri diisi oleh Bapak Judi Widjaja Leonardi. Informasi sehubungan dengan Bapak Judi Widjaja Leonardi agak sulit dicari. Sepertinya beliau agak jarang tampil di publik. Tapi, mengingat posisi presiden komisaris diisi oleh seorang dosen yang sudah cukup senior, dan perusahaan tidak pernah terkena sentmen negatif di publik, maka kemungkinan besar manajemen perusahaan bisa dipercaya.

Seperti biasa setelah membahas manajemen tentu yang dibahas adalah produk perusahaan. PT Ekadharma International Tbk. memproduksi pita perekat (dengan brand Daimaru), plastik vakum, air column bag, aluminium foil, dan produk pendukung lainnya. Pita perekat tentu sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan aluminium foil, juga serng kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya digunakan untuk memasak dan menyimpan makanan. Plastik vakum juga sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sama seperti aluminium foil, plastik vakum sering digunakan untuk membungkus makanan. Air column bag juga sering kita temui. Tapi dalam kehidupan sehari-hari kita lebih sering menyebutnya dengan nama bubble wrap. Iya, EKAD juga memproduksi bubble wrap, namun dengan bentuk yang agak berbeda dengan bubble wrap yang sering kita temui. Bentuknya seperti ini:

Air column bag yang diproduksi oleh EKAD
Tampilan plastik air column bag yang diproduksi PT Ekadharma International Tbk.

Lalu bagaimana dengan keuangannya? Berdasarkan laporan keuangan kuartal 1 (atau Q1, atau tiga bulan pertama) di tahun 2025, EKAD membukukan laba yang bisa diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp7,2 miliar. Jika dikalikan dengan empat (atau disetahunkan), jumlah ini setara dengan Rp28,8 miliar. Jika dibandingkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp1,1 triliun, ROE perusahaan produsen pita perekat ini setara dengan 2,46%. Sangat kecil dan turun banyak dibandingkan dengan ROE tahun 2024 sebesar 5,56%. Tapi, dengan jumlah saham beredar sebanyak 3,49 miliar lembar, book value selembar saham EKAD sama dengan Rp335. Saat artikel ini ditulis, selembar saham EKAD dapat dibeli dengan harga Rp183. Artinya, price to book value (PBV) EKAD adalah 0,54x. Ringkasan analisis keuangannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Ringkasan analisis keuangan PT Ekadharma International Tbk (EKAD)
Analisis keuangan EKAD. Perhatikan: jumlah lembar saham beredar berubah karena ada stock split pada tahun 2022 (klik gambar untuk memperbesar)

Jadi, apakah EKAD layak untuk investasi? Menurut saya EKAD layak digunakan untuk berinvestasi. Perusahaannya cukup konservatif, dan bergerak di bidang yang tidak terlalu cepat berubah (rasa-rasanya bentuk pita perekat segitu-segitu saja). Perusahaan punya kas dan investasi (seperti obligasi, instrumen ekuitas seperti saham, dan deposito) yang jika dijumlahkan jumlahnya lebih besar daripada total utang mereka. Fakta menark lainnya adalah ini: perusahaan membeli saham perusahaan lain yang kondisi keuangannya relatif bagus (seperti Bank Mandiri, Bank BRI, dan sebagainya). Hanya saja, mungkin karena terlalu konservatif, saham EKAD perlu waktu yang cukup lama untuk naik.

Disclaimer: Tulisan ini bukanlah rekomendasi atau ajakan untuk membeli saham. Keputusan investasi saham menjadi tanggung jawab masing-masing investor (termasuk keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)