Pembahasan Soal Menjurnal Perusahaan Jasa: CV Adi

Di postingan hari Selasa lalu saya sudah memberikan jawaban untuk soal menjurnal perusahaan jasa bernama CV Adi. Tapi dalam jawaban tersebut saya belum memberikan penjelasan mengapa jurnal tersebut dibuat sedemikian rupa. Untuk pembaca yang belum membaca soal tersebut, pembaca bisa masuk ke posting ini. Untuk jawaban dari soal yang akan dibahas sudah saya posting pada posting berikut.

Perlu dicatat bahwa penjelasan yang saya berikan di sini agak ringkas karena jurnalnya cukup banyak. Selain itu pembahasan saya fokuskan pada transaksi-transaksi yang agak tidak lazim ditemui. Oke, berikut ini pembahasannya:

Transaksi tanggal 1 Mei 2025

Pada transaksi tanggal 1 Mei 2025 dilakukan setoran modal (atau setoran ekuitas) oleh pemilik perusahaan. Perlu diingat bahwa perusahaan yang didirikan berbentuk CV dan ada dua pemilk perusahaan. Karena itu modal yang disetorkan Tuan Adi Mariadi dan Tuan Adi Febriadi harus dicatat terpisah. Setoran modal yang dilakukan oleh Tuan Adi Mariadi adalah tanah (senilai Rp1.750.000) dan bangunan (senilai Rp2.450.000). Karena itu akun ‘Tanah’ di debit sebesar Rp1.750.000. Lalu akun ‘Bangunan’ di debit sebesar Rp2.450.000. Jumlah totalnya (Rp4.200.000) adalah jumlah setoran modal Tuan Adi Mariadi. Karena itu akun ‘Modal Tuan Adi Mariadi’ di kredit sebesar Rp4.200.000.

Contoh jurnal setoran modal
Jurnal setoran modal Tuan Adi Mariadi (klik gambar untuk memperbesar)

Hal yang sama juga berlaku untuk setoran modal Tuan Adi Febriadi. Modal yang disetorkan berupa uang tunai dengan jumlah Rp1.500.000 dan mobil pick up dengan nilai Rp2.000.000. Karena itu akun ‘Kas’ didebit sebesar Rp1.500.000 dan akun ‘Kendaraan’ didebit sebesar Rp2.000.000. Akun ‘Modal Tuan Adi Febriadi’ di kredit dengan jumlah total uang tunai dan mobil pick up. Yup benar, jumlah totalnya Rp3.500.000.

Contoh jurnal setoran modal awal
Jurnal setoran modal Tuan Adi Febriadi (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 2 Mei 2025

CV Adi membeli beberapa peralatan kantor. Ada kursi senilai Rp50.000 dan mesin ketik seharga Rp125.000. Total peralatan kantor yang dibeli bernilai Rp125.000+Rp50.000=Rp175.000. Jumlah tersebut dicatat di akun Peralatan Kantor di sisi debit dengan jumlah Rp175.000. Di saat yang sama perusahaan juga membeli supplies dengan harga Rp24.000. Pembelian supplies tersebut dicatat pada akun ‘Perlengkapan Kantor’ pada sisi debit. Karena peralatan dan perlengkapan kantor dibeli secara tunai atau cash (alias ada uang yang keluar), maka akun ‘Kas’ di kredit sebesar Rp24.000+Rp175.000=Rp199.000.

Contoh jurnal pembelian perlengkapan dan peralatan kantor
Jurnal pembelian perlengkapan dan peralatan kantor (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 4 Mei 2025

CV Adi melakukan pembelian perlengkapan packing. Perlengkapan packing yang dibeli harganya Rp1.050.000. Tapi CV Adi baru membayar Rp500.000, alias ada sisa sebesar Rp550.000 yang harus CV Adi lunasi di kemudian hari. Karena CV Adi melakukan pembelian perlengkapan maka akun ‘Persediaan Perlengkapan Packing’ bertambah sebesar Rp1.050.000. Untuk membeli perlengkapan tersebut perusahaan mengeluarka kas sebesar Rp500.000, oleh karena itu akun ‘Kas’ perusahaan di kredit sebesar Rp500.000. Sisanya sebesar Rp550.000 adalah utang yang harus dibayarkan oleh CV Adi. Karena itu Rp550.000 itu dicatat dalam akun ‘Utang Dagang’. Tentu posisinya di kredit karena jumlah tersebut merupakan utang yang harus dilunasi di kemudian hari.

Contoh jurnal pembelian persediaan
Jurnal pembelian perlengkapan packing (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 6 Mei 2025

Perusahaan menerima cek dengan nilai Rp600.000 dari pelanggan. Pelanggan tersebut telah selesai menggunakan jasa perusahaan untuk packing barang yang ia miliki. Karena cek tersebut bersumber dari pelanggan yang sudah menggunakan jasa perusahaan maka akun ‘Pendapatan Jasa’ di kredit (alias bertambah) sebesar Rp600.000. Akun ‘Kas’ juga di debit sebesar Rp600.000 karena aset perusahaan (berupa uang) bertambah akibat penerimaan cek. Untuk pembaca yang belum tahu, cek adalah selembar kertas yang bisa ‘diuangkan’ atau diubah menjadi uang. Caranya adalah dengan membawa cek tersebut ke bank yang menerbitkan cek tersebut. Nanti teller di sana akan menguangkan cek tersebut menjadi uang. Sumber uangnya dari mana? Dari rekening orang yang memberikan cek tersebut. Umumnya rekening orang yang memberikan uang terletak di bank tempat cek tersebut dikeluarkan.

Jurnal penerimaan pendapatan jasa
Jurnal penerimaan pendapatan yang diterima tunai (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 8 Mei 2025

Dari transaksi tersebut bisa diketahui bahwa CV Adi memiliki piutang kepada pelanggan. Nilai piutangnya adalah Rp476.000. Karena itu akun ‘Piutang’ didebit sebesar Rp476.000. Lalu akun ‘Pendapatan Jasa’ dikredit sebesar Rp476.000. Mengapa akun ‘Pendapatan Jasa’ dikredit? Karena piutang sebesar Rp476.000 muncul dari pemberian jasa kepada pelanggan.

Jurnal untuk mencatat pendapatan jasa secara kredit
Jurnal penjualan jasa secara kredit (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 9 Mei 2025

Ada dua transaksi yang terjadi pada tanggal 9 Mei 2025. Pertama pembayaran utang dagang sebesar Rp550.000 (atas transaksi tanggal 4 Mei 2025) dan kedua pembelian perlengkapan packing sebesar Rp857.000. Transaksi pembayaran utang mengakibatkan uang perusahaan berkurang, dan utang yang dimiliki perusahaan berkurang. Karena itu akun ‘Utang Dagang’ didebit sebesar Rp550.000. Karena kas perusahaan berkurang maka akun ‘Kas’ dikredit sebesar Rp550.000.

Contoh jurnal pelunasan utang dagang
Jurnal pelunasan utang dagang (klik gambar untuk memperbesar)

Pembelian perlengkapan packing dilakukan secara kredit. Persediaan perlengkapan packing perusahaan bertambah dan utang perusahaan pun bertambah. Karena itu akun Persediaan ‘Perlengkapan Packing’ didebit sebesar Rp857.000 dan akun ‘Utang Dagang’ dikredit sebesar Rp857.000.

Jurnal pembelian persediaan secara kredit
Jurnal pembelian persediaan secara kredit (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 10 Mei 2025

Perusahaan membayar asuransi untuk beberapa bulan. Asuransi adalah beban. Karena itu akun ‘Beban Asuransi’ didebit dengan jumlah Rp4.400. Asuransi dibayar dengan apa? Tentu dibayar dengan uang. Karena itu kas perusahaan berkurang sebesar Rp4.400. Sehingga pada jurnal ‘Kas’ perusahaan dikredit dengan jumlah Rp4.400.

Contoh jurnal pembayaran asuransi
Jurnal pembayaran asuransi (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 12 Mei 2025

Perusahaan mengembalikan (istilah lainnya melakukan retur) perlengkapan packing karena ada yang rusak. Karena perlengkapan packing dikembalikan otomatis utang perusahaan berkurang. Utang perusahaan berkurang sebesar Rp75.000. Karena itu akun ‘Utang Dagang’ didebit sebesar Rp75.000. Lalu karena barang yang rusak dikembalikan maka persediaan perlengkapan packing berkurang. Karena itu akun ‘Persediaan Perlengkapan Packing’ dikredit sebesar Rp75.000.

Contoh jurnal retur persediaan
Jurnal retur perlengkapan packing (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 13 Mei 2025

Perusahaan menerima cek sebesar Rp550.000 karena sudah melakukan packing barang milik PT L. Kas perusahaan bertambah, karena itu akun ‘Kas’ di debit sebesar Rp550.000. Lalu karena uang itu bersumber dari pemberian jasa packing pada pelanggan, maka akun ‘Pendapatan Jasa’ dikredit sebesar Rp550.000.

Jurnal penerimaan pendapatan secara tunai
Jurnal penerimaan pendapatan secara tunai (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 15 Mei 2025

Perusahaan menerima cek atas transaksi tanggal 8 Mei 2025. Cek yang diterima merupakan pelunasan piutang atas transaksi tanggal 8 Mei 2025 dengan PT Imaex. Jumlah piutang yang dimiliki oleh PT Imaex adalah sebesar Rp476.000. Tapi PT Imaex tidak membayar sejumlah itu karena mendapatkan potongan (alias diskon) sebesar 2% atau sebesar Rp9.520. Jumlah uang yang diterima CV Adi adalah Rp476.000-Rp9.520=Rp466.480. Sehingga akun ‘Kas’ didebit sebesar Rp466.480, akun ‘Potongan Penjualan’ (untuk mencatat diskon sebesar 2% itu) didebit sebesar Rp9.520 dan akun ‘Piutang Usaha’ dikredit sebesar Rp476.000 (karena piutangnya sudah dibayar PT Imaex).

Contoh jurnal pelunasan piutang dengan diskon
Jurnal pelunasan piutang (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 17 Mei 2025

CV Adi membayar gaji karyawan. Karyawan tersebut memperoleh gaji sebesar Rp64.000. Tapi gaji karyawan tersebut dipotong pajak sebesar Rp3.200. Sehingga karyawan tersebut hanya memperoleh gaji sebesar Rp64.000-Rp3.200=Rp60.800. Sedangkan pajak sebesar Rp3.200 akan disetorkan kepada pemerintah (tapi untuk sementara waktu uangnya disimpan dulu oleh perusahaan). Sehingga akun ‘Kas’ dikredit sebesar Rp60.800, akun ‘Utang PPh Karyawan’ dikredit sebesar Rp3.200 (PPh adalah singkatan dari pajak penghasilan), dan akun ‘Beban Gaji’ didebit sebesar Rp64.000 (karena karyawan yang bersangkutan memiliki gaji sebesar Rp64.000).

Contoh jurnal pembayaran gaji
Jurnal pembayaran gaji (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 20 Mei 2025

CV Adi baru mengetahui bahwa cek yang diterima adalah cek kosong. Cek kosong adalah cek yang tidak bisa diuangkan ke bank karena si pemberi cek tidak punya cukup uang di bank itu. Misalnya si pemberi cek hanya punya uang Rp1 juta di bank itu, tapi ia memberi cek senilai Rp2 juta. Maka cek yang ia berikan itu adalah cek kosong. Karena CV Adi menerima cek kosong, maka kas perusahaan disesuaikan dengan cara kredit akun ‘Kas’ sebesar Rp550.000. Tentunya CV Adi berhak menagih Rp550.000 itu kepada PT L. Karena itu akun ‘Piutang Usaha’ didebit sebesar Rp550.000.

Jurnal untuk menyesuaikan cek kosong
Jurnal untuk menyesuaikan cek kosong (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 25 Mei 2025

CV Adi membayar beban listik sebesar Rp18.000 dan beban iklan sebesar Rp25.000. Pembayaran dilakukan secara tunai. Karena itu akun ‘Beban Listrik’ didebit sebesar Rp18.000, akun ‘Beban Iklan’ didebit sebesar Rp25.000, dan akun ‘Kas’ dikredit sebesar Rp43.000.

Jurnal pembayaran listrik dan air
Jurnal pembayaran listrik dan air (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 30 Mei 2025

PT L melakukan penggantian cek kosong mereka. Karena itu akun Kas didebit sebesar Rp550.000 dan akun Piutang Dagang dikredit sebesar Rp550.000.

Jurnal pelunasan cek kosong
Jurnal pelunasan cek kosong (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 31 Mei 2025

Transaksi ini sama dengan transaksi tanggal 17 Mei 2025. Hanya saja tidak dirinci besar pajak yang dibayarkan. Karena itu besar pajak yang dibayarkan harus dicari sendiri. Karyawan memperoleh gaji sebesar Rp87.500, tapi hanya menerima uang sebesar Rp83.125. Artinya pajak yang dibayarkan adalah Rp87.500-Rp83.125=Rp4.375. Karena itu akun ‘Kas’ dikredit sebesar jumlah uang yang diterima oleh karyawan (Rp83.125). Akun ‘Utang PPh Karyawan’ juga dikredit sebesar Rp4.375 untuk mencatat pajak penghasilan karyawan yang harus disetorkan ke negara. Karena karyawan tersebut memperoleh gaji sebesar Rp87.500 maka akun ‘Beban Gaji Karyawan’ didebit sebesar Rp87.500.

Jurnal pembayaran gaji karyawan
Jurnal pembayaran gaji karyawan (klik gambar untuk memperbesar)

Kurang lebih seperti itulah penjelasan untuk transaksi dalam soal ini. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa ditanyakan di kolom komentar. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)