Menganalisis Prospek Saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) di Bursa Efek Indonesia

Di posting sebelumnya saya membahas IPO perusahaan yang memiliki merek permen terkenal, yaitu PT Yupi Indo Jelly Gum (YUPI). Analisisnya bisa dibaca di sini Kali ini saya akan membahas IPO dari salah satu perusahaan yang juga memproduksi makanan, tapi makanannya agak kurang terkenal. Selain itu harga sahamnya juga sudah turun jauh. Saat IPO di bulan Januari 2025, harga sahamnya ditawarkan dengan harga Rp210 per lembar saham. Namun sekarang harganya sudah menjadi Rp53 per lembar saham, dan sahamnya sempat kena suspensi karena turun drastis. Perusahaan yang akan dibahas adalah PT Raja Roti Cemerlang Tbk. dengan kode ticker BRRC.

Seperti biasa, sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut,saya akan bercerita tentang sejarah BRRC sendiri. BRRC didirikan pada tahun 2015, tetapi perusahaan sudah mulai beroperasi sejak tahun 2013. Perusahaan bergerak dalam bisnis pembuatan tepung roti (breadcrumb) dan usaha perdagangan berbagai macam makanan. Tetapi untuk saat ini fokus BRRC ada pada produksi tepung roti (breadcrumb). Untuk teman-teman pembaca yang masih bingung apa itu breadcrumb, teman-teman bisa coba memperhatikan tepung yang melapisi nugget. Tepung itulah yang disebut dengan breadcrumb. Perusahaan memproduksi breadcrumb di pabrik yang berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Produk-produk BRRC dipasarkan ke beberapa daerah di Indonesia dengan skema business to business (B2B) maupun retail. Perusahaan juga menjual produk mereka ke PT Daesang Food Indonesia. Sedikit informasi, PT Daesang Food Indonesia adalah perusahaan yang memasarkan berbagai bumbu masakan terkenal di Indonesia, seperti Miwon dan MamaSuka. Di dalam laporan keuangan perusahaan, penulis juga menemukan informasi bahwa perusahaan memiliki piutang pada PT So Good Manufacturing. Itu artinya BRRC juga menjual produk mereka pada perusahaan terkenal lainnya. Dari namanya, tentu bisa ditebak PT So Good Manufacturing memproduksi produk apa. Yup, nugget dan sosis.

Perusahaan dipimpin oleh Ari Sudarsono selaku direktur utama. Ari Sudarsono juga menjadi pemegang saham pengendali perusahaan, dengan kepemilikan saham sebanyak 43,43% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh BRRC. Sedangkan komisaris utama perusahaan adalah Afiful Mahis. Terkait dengan susunan pengurus perusahaan, hanya sedikit informasi yang bisa saya dapatkan. Sejauh ini saya tidak menemukan adanya indikasi pengurus perusahaan melakukan hal-hal yang menyimpang. Berita perihal IPO BRRC juga tidak terlalu bombastis.

Dalam prospektus disebutkan bahwa BRRC memiliki dua merek yang didaftarkan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Dua merek tersebut adalah Royal Breadcrumb, Eco Royal Mix, dan  Raja Roti Cemerlang. Setelah saya telusuri lebih lanjut, produk breadcrumb atau tepung roti yang diproduksi oleh perusahaan memiliki merek Royal Breadcrumb, Eco Royal Mix, dan RYL Breadcrumb. Royal Berikut ini foto produk BRRC yang saya ambilkan dari website perusahaan.

Produk-produk PT Raja Roti Cemerlang Tbk
Produk-produk PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) (Klik untuk memperbesar)

Lalu bagaimana dengan keuangannya? Berdasarkan laporan keuangan tiga bulanan terakhir (laporan kuartal atau triwulan 1) tahun 2025, perusahaan mencatatkan laba sebesar Rp1.079.775.254. Jika dikalikan empat (atau disetahunkan) maka perusahaan memperoleh laba sebesar Rp4.319.101.016. Di periode yang sama perusahaan juga memiliki ekuitas sebesar Rp79.357.842.686. Sehingga ditemukan ROE perusahaan adalah sebesar 5,44%. Di saat yang sama lembar saham beredar perusahaan adalah 971.500.000 lembar. Berdasarkan data tersebut diperoleh informasi bahwa book value BRRC adalah sebesar Rp81,68 per lembar saham. Jauh lebih tinggi daripada harga pasarnya yang masih berada di Rp53 per lembar saham. Price to book value (PBV) BBRC berapa? Sudah pasti di bawah satu, lebih tepatnya 0,64 kali. Ringkasan kinerja keuangan BRRC dari tahun 2024 sampai kuartal 1 2025 dapat dilihat pada gambar berikut:

Perbandingan keuangan BRRC periode Q4 2024 dengan Q1 2025
Analisis keuangan PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (Klik untuk memperbesar)

Oke, lalu bottom linenya? Apakah sahamnya direkomendasikan? Jika hanya melihat dari sisi PBV dan prospek usaha yang cukup cerah, tentu sahamnya menjanjikan. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan digunakan sebagai pertimbangan. Pertama, perusahaannya baru IPO sehingga kita tidak tahu apakah akan berpengaruh pada kinerja perusahaan berikutnya (khususnya untuk ROE perusahaan, yang masih di bawah 10%). Kedua, hanya sedikit informasi yang bisa saya dapatkan terkait manajemen perusahaan. Ketiga, walaupun arus kas perusahan positif, penerimaan kas BRRC lebih banyak bersumber dari sumber non penjualan. Jumlah piutang yang naik drastis di kuartal 1 2025 juga perlu menjadi perhatian. Untuk baiknya, kita tunggu beberapa waktu mendatang, sampai ada laporan keuangan tahunan 2025 dari PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC).

Disclaimer: Tulisan ini bukan rekomendasi untuk membeli BRRC. Tanggung jawab dan risiko investasi tetap ada pada tangan investor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)