Berkenalan dengan Akun-akun dalam Akuntansi

Ketika investor membaca laporan keuangan mulai dari laporan laba rugi sampai dengan laporan posisi keuangan, investor akan bertemu dengan akun-akun. Akun secara sederhana dapat didefinisikan sebagai 'tempat' dicatatnya transaksi keuangan yang sejenis. Misalnya, transaksi pembayaran gaji untuk karyawan perusahaan dikumpulkan dan dicatat dalam akun beban gaji karyawan. Transaksi pembayaran listrik perusahaan dikumpulkan dan dicatat dalam akun 'Beban Listrik'. Sedangkan transaksi pembelian kendaraan dicatat dalam akun 'Kendaraan'. Tentunya informasi yang dicatat dalam akun-akun tersebut adalah informasi dalam nilai mata uang. Jadi informasi yang dicatat dalam akun 'Kendaraan' bukan merek kendaraan yang dibeli, tapi harga beli kendaraan tersebut (sekian juta rupiah), dan informasi lainnya yang bisa disajikan dengan nilai mata uang.

Ada banyak jenis akun yang digunakan dalam laporan keuangan. Tentunya akun-akun ini juga digunakan dalam siklus atau proses akuntansi dalam sebuah perusahaan. Namun pada umumnya akun yang digunakan dalam siklus akuntansi maupun laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok.

1. Kelompok Aset

Secara akuntansi, aset didefinisikan sebagai kekayaan yang dikuasai oleh perusahaan dan diharapkan dapat memberikan tambahan kemampuan ekonomis bagi perusahaan. Jika dijelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana, aset adalah segala hal yang dimiliki perusahaan, dan diharapkan dapat menghasilkan pendapatan untuk perusahaan. Contoh dari aset adalah kendaraan (mobil atau motor), gedung, tanah, dan barang dagangan yang nanti akan dijual perusahaan. Mobil, motor, gedung, tanah, dan barang dagangan yang akan dijual dicatat dalam kelompok akun aset. Kelompok aset tersusun dari beberapa akun. Misalnya mobil dan motor dicatat dalam akun 'Kendaraan', gedung dicatat dalam akun 'Gedung', tanah dicatat dalam akun 'Tanah', dan barang dagangan yang akan dijual dicatat dalam akun 'Persediaan Barang Dagangan' 

2. Kelompok Liabilitas atau Utang

Liabilitas memiliki makna kewajiban atau utang dalam Bahasa Indonesia. Kelompok akun liabilitas digunakan untuk mencatat utang-utang yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya perusahaan ada utang ke bank, maka jumlah utangnya akan dicatat dalam kelompok akun liabilitas. Utang ke bank dapat dicatat dalam akun 'Utang Bank' Atau perusahaan belanja ke supplier tapi belum dibayar, utangnya juga dicatat di kelompok akun liabilitas.

3. Kelompok Ekuitas atau Modal

Ekuitas didefinisikan sebagai selisih atau pengurangan dari aset dengan liabilitas. Jika dijelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana, ekuitas adalah modal yang disetorkan oleh pemilik perusahaan. Jika perusahaan didirikan dengan modal Rp100 juta, maka ekuitas perusahaan tersebut adalah Rp100 juta. Besar ekuitas perusahaan dapat berubah. Jika perusahaan untung atau pemiliknya setor modal lagi, maka ekuitas perusahaan bertambah. Tapi jika perusahaan rugi atau pemiliknya menarik modal, maka ekuitas perusahaan berkurang.

4. Kelompok Pendapatan

Kelompok pendapatan ini rasanya tidak perlu dijelaskan secara lebih spesifik, karena rasanys sudah jelas. Kelompok akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan, atau tambahan kekayaan perusahaan yang muncul akibat aktivitas perusahaan. Misalnya sebuah dealer mobil berhasil menjual sebuah mobil seharga Rp70 juta, maka jumlah itu dicatat dalam kelompok akun pendapatan. Penjualan ini bisa dicatat dalam akun 'Pendapatan Penjualan'. Perlu diingat, untuk tambahan kekayaan yang muncul dari kegiatan diluar operasional perusahaan (misalnya perusahaan mendapatkan hibah dari pemerintah), tambahan kekayaan ini tidak boleh dicatat dalam kelompok pendapatan.

5. Kelompok Beban

Beban adalah pengeluaran (atau pengorbanan) yang dilakukan oleh perusahaan guna memperoleh pendapatan. Misalnya, untuk menjual mobil seharga Rp70 juta itu, perusahaan harus membayar iklan sebesar Rp500 ribu. Maka pengeluaran sebesar Rp500 ribu itu dicatat dalam kelompok akun beban dengan nama akun 'Beban Iklan'. Biasanya beban dicatat dalam akun yang langsung mencerminkan beban itu sendiri. Misalnya beban iklan berisikan pengeluaran-pengeluaran untuk membayar iklan. Beban listrik berisikan pengeluaran-pengeluaran untuk membayar listrik.

Kelompok akun aset, liabilitas, dan ekuitas biasanya ditemukan dalam laporan posisi keuangan. Kelompok akun pendapatan dan beban biasanya ditemukan di laporan laba rugi. Laporan-laporan keuangan tersebut menampilkan saldo dari akun-akun aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan modal. Saldo bisa disebut juga dengan total. Misalnya, saldo akun 'Pendapatan Penjualan' sebesar Rp500 juta, berarti perusahaan berhasil menjual barang atau jasa dengan jumlah total Rp500 juta (yang bisa saja terdiri dari beberapa penjualan yang dijumlah dan ketemu angka Rp500 juta itu). Lalu akun 'Beban Listrik' bersaldo Rp20 juta, berarti perusahaan selama periode tersebut membayar biaya listrik dengan total Rp20 juta (yang bisa saja tidak langsung Rp20 juta, melainkan dibayar beberapa kali dalam periode itu, tapi ketika dijumlah, jumlahnya Rp20 juta).

Jika dirasa masih membingungkan, contoh berikut mungkin bisa membantu. Berikut ini adalah tampilan sebagian laporan posisi keuangan dari PT Avia Avian Tbk (kode sahamnya AVIA) untuk periode kuartal 1 2025. Saya pernah mengulas prospek sahamnya di sini.

Laporan posisi keuangan AVIA Q1 2025
Laporan posisi keuangan AVIA periode kuartal 1 2025 (klik untuk memperbesar)

Dari potongan laporan posisi keuangan tersebut diketahui bahwa AVIA per tanggal 31 Maret 2025 memiliki akun dengan nama 'Kas dan Setara Kas' dengan saldo 2.075.671. Jika kita perhatikan, di bagian atas laporan ada tulisan 'Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain'. Artinya, saldo akun 'Kas dan Setara Kas' AVIA adalah sebesar 2.075.671 dikali Rp1.000.000 = Rp2.075.671.000.000 (sekitar Rp2,075 triliun). Lalu, karena kita tidak tahu akun 'Kas dan Setara Kas' digunakan untuk mencatat apa, maka kita dapat lanjut membaca catatan atas laporan keuangannya.

Penjelasan kegunaan akun 'Kas dan Setara Kas' AVIA
Isi poin 3j dalam Catatan Atas Laporan Keuangan AVIA (klik untuk memperbesar)

Apakah semua catatan atas laporan keuangannya perlu dibaca? Tidak, kita bisa langsung mencari dengan cepat, dengan menggunakan referensi yang ada di sebelah akun 'Kas dan Setara Kas' (dalam contoh ini referensinya 3j dan 5). Melalui catatan poin 3j, kita bisa mengetahui bahwa akun 'Kas dan Setara Kas' digunakan untuk mencatat aset perusahaan dalam bentuk kas, simpanan di bank, dan depostito, yang uangnya bisa digunakan dengan bebas.

Turun ke catatan poin 5, kita bisa mengetahui, di mana saja AVIA menyimpan kas mereka. Tampil pula nama bank tempat kas AVIA disimpan.

Catatan atas laporan keuangan AVIA, poin 5 memuat rincian kas AVIA
Rincian kas yang dimiliki AVIA, termasuk bank tempat AVIA menyimpan kas (klik untuk memperbesar)

Well, semoga penjelasan tersebut bisa membantu pemahaman pembaca tentang akun-akun dalam laporan keuangan dan akuntansi. Perlu dicatat bahwa penjelasan di atas adalah penjelasan dasar. Ada penjelasan yang lebih mendalam tentang akun-akun, yang bisa dilihat dalam buku-buku akuntansi maupun dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jadi, tulisan di atas tidak ditujukan untuk menjawab tugas mata kuliah akuntansi ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)