Berkenalan dengan Istilah Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Ketika seseorang baru belajar akuntansi, dan mulai belajar membuat jurnal, ia akan sering mendengar istilah debit dan kredit. Orang awam mungkin sudah sering mendengar kata kredit, misalnya kredit motor, kredit mobil, kredit HP, dan sebagainya. Kata kredit identik dengan istilah 'mencicil' dalam kehidupan sehari-hari. Kata debit juga cukup sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya belanja dengan menggunakan kartu debit. Namun, dalam akuntansi, kata debit dan kredit sendiri memiliki arti yang berbeda.

Sebelum lanjut lebih jauh, perlu diingat bahwa setiap transaksi dicatat dalam akun-akun tertentu. Misalnya pengurangan atau penambahan kas dicatat dalam akun kas, penambahan atau pengurangan utang dicatat dalam akun utang, dan sebagainya. Akun dalam akuntansi terbagi menjadi lima kelompok besar (penjelasan selengkapnya bisa dibaca di sini). Karena akun berisikan banyak transaksi, maka akun biasanya digambarkan dalam bentuk tabel yang menyerupai huruf T dan berisikan angka-angka dan keterangan, seperti gambar berikut.

Contoh akun dalam bentuk T
Contoh akun dalam bentuk T (klik gambar untuk memperbesar)

Sedikit bercerita, dalam akuntansi ada yang disebut dengan buku besar. Buku besar berisikan tabel-tabel T sebanyak akun yang dimiliki oleh perusahaan. Jika perusahaan memiliki 200 akun, buku besar akan berisikan 200 tabel T seperti bentuk di atas. Karena berisi kumpulan akun maka disebutlah buku besar. Selain berbentuk huruf T, akun juga memiliki bentuk lain. Bentuk lain ini akan dibahas pada tulisan lainnya.

Perhatikan, ada dua sisi pada gambar T di atas, yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Debit dan kredit sendiri dalam akuntansi sebenarnya menunjukkan indikator posisi pada akun tersebut. Debit menunjukkan sisi kiri, dan kredit menunjukkan sisi kanan. Jadi ketika ada kata-kata 'akun kas di debit', maka transaksinya dicatat pada tabel dengan bentuk T seperti gambar di atas, dengan tulisan ‘Kas’ pada bagian atasnya, di sisi kirinya. Sebaliknya, jika ada kata-kata 'akun kas di kredit', maka transaksinya dicatat pada tabel T yang sama, tetapi dicatat di sisi kanannya.

Contoh akun bentuk T yang sudah terisi sebagian
Contoh akun dalam bentuk T yang sudah diisi sebagian (klik gambar untuk memperbesar)

Pertanyaannya, bagaimana menentukan transaksi apa yang dimasukkan ke sisi debit suatu akun, dan transaksi apa yang dimasukkan ke sisi kredit suatu akun? Ada trik sederhana yang bisa digunakan, yaitu dengan cara melihat persamaan dasar akuntansi. Ingat, persamaan dasar akuntansi umumnya ditulis dengan bentuk sebagai berikut:

Harta = Utang + Modal

Persamaan dasar akuntansi terkadang ditulis dengan bentuk sebagai berikut:

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Perhatikan baik-baik. Aset atau harta ada di sisi kiri tanda sama dengan. Liabilitas atau utang ada di sisi kanan sama dengan. Modal dan ekuitas ada di sisi kanan sama dengan. Itu berarti, penambahan di sisi aset selalu dicatat di sisi debit, sedangkan penambahan utang maupun modal selalu dicatat di sisi kredit

Lalu bagaimana jika terjadi pengurangan? Jika terjadi pengurangan, maka akan dicatat dengan cara sebaliknya. Jika ada pengurangan aset, maka akan dicatat di sisi kredit. Pengurangan utang maupun modal dicatat di sisi debit.

Mungkin jika dilihat dari penjelasan saja akan terdengar rumit dan kompleks. Tetapi jika sudah masuk ke dalam praktek, penggunaan debit dan kredit ini tidak terlalu kompleks, dan bahkan bisa dikatakan mudah. Debit dan kredit selain digunakan dalam akun juga digunakan dalam membuat jurnal (biasanya kegiatan membuat jurnal disebut dengan kata ‘menjurnal’). Rata-rata orang akan memahami penggunaan debit dan kredit ini saat belajar menggunakan jurnal. Apa itu jurnal dan cara menggunakannya akan dijelaskan dalam tulisan selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)