Cara Menyusun Neraca Saldo dari Buku Besar

Pada postingan yang lalu saya sudah menjelaskan cara menyusun buku besar dari jurnal umum. Posting tersebut bisa dilihat pada link berikut. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyusun neraca saldo. Pada beberapa buku, neraca saldo yang disusun setelah buku besar dibuat disebut juga dengan sebutan neraca saldo sebelum penyesuaian.

Mengapa disebut neraca saldo sebelum penyesuaian? Disebut neraca saldo sebelum penyesuaian karena neraca saldo ini disusun setelah jurnal umum selesai diposting ke buku besar, namun sebelum jurnal penyesuaian dibuat. Jurnal penyesuaian sendiri adalah jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan akun-akun agar menampilkan data transaksi yang sebenarnya. ‘Sebenarnya’ di sini memiliki arti bahwa angka-angka yang ada dalam akun-akun tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Apakah mungkin ada penyimpangan angka-angka? Jelas hal tersebut sangat memungkinkan untuk terjadi. Tapi untuk pembahasan tentang jurnal penyesuaian akan dibahas di posting selanjutnya, jadi mohon bersabar ya.

Sebelum neraca saldo dibuat, kita perlu mengetahui saldo dari masing-masing akun yang ada di buku besar. Untuk mengetahui saldo dari masing-masing akun, jumlahkan sisi debit dan sisi kredit dari akun tersebut, lalu selisihkan. Selisihnya adalah saldo dari akun tersebut.

Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini disajikan cara mencari saldo dari masing-masing akun. Akun pertama yang akan dicari saldonya adalah akun Kas dengan nomor akun 101. Angka yang ada di sisi debit jumlahnya Rp12.560.000. Sedangkan angka yang ada di sisi kredit jumlahnya Rp3.076.500. Dari sini terlihat bahwa jumlah angka yang ada di sisi debit jumlahnya lebih besar daripada angka yang ada di sisi kredit. Artinya, akun kas memiliki saldo debit. Selisih antara kedua angka tersebut adalah Rp12.560.000-Rp3.076.500 = Rp9.483.500. Artinya akun kas bersaldo sebesar Rp9.483.500. Perhitungannya bisa dilihat pada gambar berikut:

Cara menghitung saldo dari akun yang ada di buku besar
Cara menghitung saldo dari sebuah akun dalam buku besar (klik gambar untuk memperbesar)

Secara ringkas, gambar diatas dapat dinyatakan dengan kata-kata berikut: Akun kas bersaldo debit sebesar Rp9.483.500. Tetapi pada umumnya kita tidak membuat perhitungan seperti  gambar diatas dalam akun di buku besar. Biasanya pada buku besar dengan model T, perhitungan tersebut diringkas dalam bentuk seperti gambar berikut:

Penulisan saldo dalam buku besar bentuk T
Cara menulis saldo dalam buku besar bentuk T (klik gambar untuk memperbesar)

Perhatikan, di sisi kanan (kredit), di tanggal 31 Mei 2022 ada tulisan Saldo dan angka sebesar Rp9.483.500. Pada umumnya dalam buku besar model T, saldo ditulis dengan cara seperti ini. Saldo ditulis di kolom berlawanan. Jika saldonya debit, maka angkanya akan dimasukkan ke kolom kredit. Mengapa dimasukkan di kolom yang berlawanan? Agar saat kedua kolom dijumlahkan, jumlahnya menjadi seimbang (balance). Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, jumlah kolom debit dan kolom kredit setelah angka sebesar Rp9.483.500 dimasukkan, jumlahnya menjadi sama (sama-sama Rp12.560.000).

Contoh lainnya. Perhatikan  akun Pendapatan Jasa dengan nomor akun 401. Pada akun ini di sisi debit tidak ada angkanya sama sekali, alias jumlahnya sama dengan nol. Sedangkan angka yang ada di sisi kanan jumlahnya Rp2.560.000. Artinya akun Pendapatan memiliki saldo kredit sebesar Rp2.560.000. Cara penulisan saldo sebesar Rp2.560.000 ini dalam buku besar jenis T dapat dilihat pada gambar berikut:

Contoh penulisan saldo untuk akun dengan salah satu sisi (debit/kredit) yang kosong
Contoh lain penulisan saldo pada akun di buku besar (klik gambar untuk memperbesar)

Lalu bagaimana dengan akun-akun lainnya dalam buku besar? Akun-akun lainnya dalam buku besar dihitung saldonya dengan cara yang sama. Setelah semuanya dicari saldonya, kurang lebih tampilannya akan jadi seperti berikut:

Buku besar jenis T yang setiap akunnya sudah diisi saldo
Buku besar jenis T yang setiap akunnya sudah diisi saldo (klik gambar untuk memperbesar)

Untuk akun yang tidak ada angkanya sama sekali (seperti akun beban komunikasi dengan nomor akun 502), tidak perlu dituliskan angka apapun, cukup dibiarkan kosong. Lalu, saldo dari tiap-tiap akun dimasukkan ke dalam neraca saldo sebelum penyesuaian. Berikut ini adalah tampilan dari neraca saldo sebelum penyesuaian.

Neraca saldo sebelum penyesuaian
Contoh tampilan neraca saldo sebelum penyesuaian. Perhatikan bahwa angka-angka di kolom debit dan kredit jumlahnya sama

Neraca saldo sebelum penyesuaian tidak disajikan dalam berbagai warna seperti contoh di atas. Tulisannya saya warnai guna mempermudah pembaca menelusuri angka-angka yang muncul bersumber dari akun yang mana. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)