Siapa itu Surono Subekti?
Biasanya dalam artikel yang membicarakan saham, saya akan membicarakan tentang analisis saham. Namun pada artikel pendek ini saya akan mencoba mengulik salah satu investor individu yang Namanya sempat saya temui di laporan keuangan CASS. Siapa nama beliau? Beliau adalah Surono Subekti.
Investor Indonesia tentu sudah mengenal Lo Kheng Hong. Yup, beliau adalah investor individu yang bisa dikatakan paling terkenal di Indonesia. Berbeda dengan Lo Kheng Hong yang dikenal oleh hampir semua investor di Indonesia, nama Surono Subekti mungkin tidak dikenali oleh banyak orang. Saya pun baru mendengar nama beliau saat menulis artikel tentang CASS sekitar beberapa hari yang lalu. Setelah mencari beberapa waktu, saya menemukan informasi bahwa beliau sudah berinvestasi di pasar modal Indonesia dalam jangka waktu yang lumayan lama. Beliau sudah menulis buku tentang investasi saham pada tahun 2001. Judul bukunya adalah ‘Kiat Bermain Saham’. Saya garis bawahi di sini saya tidak mempromosikan buku yang beliau tulis ya, karena terus terang saya belum pernah baca buku beliau.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa investor ini menamatkan pendidikan sarjana akuntansi dari Universitas Airlangga. Ada sumber yang juga menyebutkan investor individu ini pernah bekerja di perusahaan (salah satunya Unilever Indonesia) dan pernah memegang jabatan yang lumayan tinggi. Selain pernah bekerja di perusahaan besar, posisi tenaga pendidik di salah satu kampus di Indonesia juga pernah diampunya. Well, informasi tentang Surono Subekti agak sulit diperoleh di dunia maya, tapi berdasarkan informasi yang sedikit itu, dapat terbayang bagaimana kompetensi investor individu ini.
The bottom line? Apa hikmah yang bisa kita tarik dari profil beliau? Pertama, investor individu yang sukses dan berpengalaman rata-rata low profile dan biasanya jarang muncul di permukaan. Artinya jika ada investor yang sukses tapi sering muncul di permukaan dan ‘menyuarakan’ hal-hal yang kurang baik (misalnya: goreng saham yang fundamentalnya buruk dan tidak sesuai dengan kaidah value investing) bisa jadi ia belum jadi ‘investor sukses betulan’. Kedua, menjadi investor memerlukan waktu dan kesabaran. Dari profil yang sempat saya ulas di atas, bisa diperkirakan sudah berapa lama investor individu ini berkecimpung di dunia pasar modal Indonesia. Perlu dicatat pula bahwa ada buku yang diterbitkan, artinya antara teori dan praktik yang dilakukan match alias ketemu.
Komentar
Posting Komentar