Berkenalan dengan Jurnal Umum dalam Akuntansi (Part 1)

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengulas cara mencatat transaksi dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi. Tulisan tersebut dapat dibaca di sini. Sebenarnya persamaan dasar akuntansi dapat digunakan untuk mencatat transaksi yang ada di perusahaan, baik di perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Namun, persamaan dasar akuntansi memiliki kelemahan, yaitu memerlukan ruangan yang cukup besar. Semakin banyak akun yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka semakin lebar pula ukuran kertas yang perlu digunakan. Tentu sudah bisa ditebak, perusahaan-perusahaan besar umumnya memiliki banyak akun. Sedangkan, seperti yang kita ketahui, lebar kertas yang biasa digunakan di kantor-kantor cukup terbatas. Situasi ini akan menyulitkan dalam pencatatan transaksi dalam perusahan besar tersebut.

Karena kendala-kendala tersebut, maka perusahaan umumnya mencatat transaksi tidak menggunakan persamaan dasar akuntansi. Alat lain yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi perusahaan bernama jurnal. Jurnal sendiri adalah catatan transaksi ekonomi sebuah perusahaan yang dibentuk dalam urutan kronologis. Urutan kronologis ini artinya transaksi ekonomi dicatat berurutan sesuai dengan waktu terjadinya. Transaksi yang terjadi lebih dulu akan dicatat lebih dahulu (atau lebih atas) daripada transaksi yang terjadi belakangan. Di setiap jurnal, disajikan dampak dari sebuah transaksi terhadap akun-akun yang berkaitan dengan transaksi itu. Apakah sebuah akun di debit atau di kredit akibat terjadinya transaksi itu beserta jumlahnya, bisa terlihat dalam jurnal. Penjelasan mengenai debit dan kredit pernah saya ulas di sini, jadi bisa dibaca untuk yang ingin tahu lebih lanjut.

Jurnal adalah tempat untuk mencatat transaksi. Lalu, kegiatan mencatat transaksi disebut dengan istilah menjurnal. Menjurnal sendiri dilakukan setelah menganalisis transaksi yang terjadi. Setelah selesai dijurnal, transaksi-transaksi tersebut akan dimasukkan ke dalam buku besar (nama lainnya ledger). Terdengar rumit? Ya, saat saya baru belajar akuntansi, saya juga merasakan hal yang sama. Namun setelah beberapa kali latihan dan praktik, menjurnal tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Kecuali untuk transaksi-transaksi tertentu yang tidak umum terjadi.

Jurnal sendiri bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Tetapi pada umumnya perusahaan memiliki sebuah jurnal umum. Jurnal umum adalah bentuk paling dasar dari sebuah jurnal. Jurnal umum sendiri biasanya digunakan di perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur. Beberapa jenis jurnal lainnya antara lain jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan masih banyak jurnal lainnya. Berikut ini tampilan jurnal umum yang akan digunakan untuk mencatat transaksi pada contoh kasus yang akan dibahas.

Contoh jurnal umum yang sering digunakan oleh akuntan di perusahaan-perusahaan
Contoh jurnal umum (klik gambar untuk memperbesar)

Perhatikan bahwa jurnal umum tersebut terdiri dari beberapa komponen. Komponen paling atas dari jurnal umum adalah nama perusahaan (dalam contoh ini ‘Jasa Perbaikan AC Afik’), tulisan ‘Jurnal Umum’, dan periode (dalam contoh ini ‘Mei 2022’). Di bawahnya lagi ada tulisan ‘Halaman:1’. Tulisan itu menunjukkan bahwa jurnal tersebut ada di halaman satu. Mengapa perlu diisi halaman? Karena seringkali perusahaan memiliki beberapa halaman jurnal, dan halaman akan membantu perusahaan untuk melakukan penelusuran transaksi di kemudian hari.

Lalu berlanjut ke bagian di bawahnya. Ada lima kolom. Kolom-kolom tersebut antara lain Tanggal, Keterangan, Ref (singkatan dari ‘referensi’), Debit, dan Kredit. Masing-masing kolom memiliki fungsi tersendiri, dan sudah dijelaskan pada gambar di atas. Mungkin yang masih menjadi pertanyaan adalah kolom referensi atau Ref. Kolom Ref sendiri berisi nomor akun. Akun-akun yang dimiliki perusahaan memiliki nomor, dan nomor tersebut dimasukkan dalam kolom ini. Apa fungsinya? Fungsinya adalah untuk mempermudah penelusuran.

Bagaimana cara menggunakan jurnal umum? Cara menggunakan jurnal umum akan saya bahas dalam posting selanjutnya, agar postingan kali ini tidak terlalu panjang (dan agar tidak membosankan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)