Pengalaman Saya Menerima Saham Bonus CLEO (Part 2)
Ini merupakan tulisan bersambung, jika belum membaca tulisan sebelumnya bisa cek di link berikut.
Itu baru satu kerugian yang muncul saat harga saham yang disesuaikan mulai diterapkan di bursa. Lalu, ada kerugian lain yang mungkin muncul saat investor menerima saham bonusnya akibat metode pencatatan saham oleh sekuritas. Perlu diketahui bahwa rata-rata sekuritas menggunakan metode rata-rata atau average untuk menghitung harga perolehan (atau harga beli) dari saham yang kita pegang. Misalnya hari ini kita beli saham CLEO dengan harga Rp600 per lembar sebanyak 1 lot. Lalu besok kita beli lagi saham CLEO dengan harga Rp610 per lembar sebanyak 1 lot. Total kita memiliki 2 lot saham CLEO dengan harga perolehan Rp610+Rp600 dibagi dua, alias sama dengan Rp605 per lembar saham.
Hal yang sama juga berlaku untuk investor yang menerima saham bonus. Bayangkan, awalnya investor tersebut pegang saham CLEO dengan harga Rp300 per lembar saham (anggaplah dia belinya sudah lama sekali), lalu dia menerima saham bonus dengan harga Rp735. Harga perolehan saham yang ia pegang akan menjadi Rp300+Rp735 dibagi 2, alias sama dengan Rp517,5. Sebenarnya, hal ini tidak menimbulkan masalah, jika harga pasar saham tidak berubah. Bahkan bisa menguntungkan jika harga sahamnya mengalami kenaikan. Ilustrasinya bisa dilihat pada tabel berikut:
![]() |
| Analisis saham bonus CLEO jika harga pasarnya tetap (klik gambar untuk memperbesar) |
Jika diperhatikan, 1 lot (atau 100 lembar) saham CLEO dengan harga perolehan Rp300 per lembar, sebelum pemberian saham bonus, harga pasarnya adalah Rp147.000. Setelah pembagian saham bonus, dengan asumsi harga pasarnya disesuaikan menjadi Rp735 per lembar, maka harga pasar 2 lot (200 lembar) saham CLEO dengan harga perolehan Rp517,5 adalah Rp147.000. Alias investor hanya menderita kerugian secara persentase saja. Persentase keuntungannya turun dari yang awalnya 390% menjadi 42%, sedangkan nilai pasar seluruh saham CLEO yang ia miliki tetap Rp147.000. Jika ia menjual seluruh sahamnya saat itu, ia tetap menerima uang Rp147.000, alias sama sebelum ada pemberian saham bonus.
Tetapi, inilah yang biasanya terjadi di lapangan: Harga perolehan yang tercatat di akun investor naik, sedangkan saat aksi pembagian saham bonus (biasanya selang beberapa hari setelah penyesuaian harga pasar), harga saham akan cenderung turun, bahkan sebelum investor menerima saham bonus tersebut. Artinya, ada pengurangan unrealized return (unrealized return adalah keuntungan yang 'kelihatan' sebelum saham dijual) yang diperoleh investor. Itulah yang saya rasakan sebagai investor yang juga memegang saham CLEO. Hal ini dapat berakibat buruk untuk seseorang yang bergantung pada persentase unrealized return yang tampil pada akun sekuritas mereka (misalnya: mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas pasar modal)
Lalu bagaimana setelah investor menerima saham bonus tersebut? Apakah harga pasar sahamnya naik? Sejauh pengamatan saya, sampai artikel ini ditulis, saham CLEO cenderung turun hingga menyentuh harga Rp615 per lembar saham. Jika harga saham CLEO sebesar Rp615 itu kita masukkan pada contoh di atas, maka investor tersebut akan mengalami hal berikut:
![]() |
| Analisis saham CLEO, dengan asumsi harga pasar sahamnya turun (klik gambar untuk memperbesar) |
Unrealized return yang diperoleh investor tersebut menyusut dari yang awalnya 42% menjadi 19%. Tentu penurunan persentase ini cukup jauh dan lumayan besar (ingat, ilustrasi ini hanya menggunakan 1-2 lot saham, dan ia membeli dengan harga Rp300 per lembar. Bayangkan jika ia punya puluhan atau bahkan ratusan lot dan harga beli atau perolehannya lebih tinggi). Investor yang jarang mengecek akun sekuritas mereka mungkin kaget, karena unrealized return yang awalnya 390% menyusut menjadi 19%. Jika seluruh saham itu dijual, investor itu hanya akan mendapat Rp123.000, bukan Rp147.000, alias ada selisih Rp24.000 (atau 16%).
The bottom line, apakah saham bonus ini merugikan investor? Mungkin dalam jangka pendek investor akan terlihat dirugikan karena harga sahamnya turun. Namun jika perusahaan mampu mempertahankan (atau bahkan meningkatkan) kinerja keuangan mereka, harga sahamnya kemungkinan besar akan naik lagi. Seperti yang sudah pernah saya tulis di sini, CLEO adalah perusahaan dengan kinerja keuangan yang secara historis lumayan bagus, jadi potensi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan itu tetap ada. Tapi tentunya hal ini akan memerlukan waktu. Jika investor sudah merasa tidak nyaman dengan penurunan harga saham ini, investor mungkin bisa mengalihkan sahamnya ke saham yang lain. Tapi untuk seorang value investor, mungkin ini menjadi saat yang tepat untuk menunggu.
Disclaimer: Tulisan ini bukan ajakan maupun saran untuk membeli maupun menjual saham CLEO. Keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab masing-masing investor


Komentar
Posting Komentar