Analisis Saham OBAT: Perusahaan Jasa Maklon Calon Multibagger?

Di blog ini saya sudah beberapa kali memaparkan perusaaan yang menyediakan jasa maklon. Sebut saja PTSN dan ADES yang beberapa waktu lalu sempat saya ulas. Jasa maklon adalah jasa membuat produk. Jadi perusahaan yang menyediakan jasa maklon membuat produk untuk orang (atau perusahaan) lain. Merek dan spesifikasi yang digunakan pun berasal dari perusahaa yang menggunakan jasa maklon. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan penyedia jasa maklon ini kadang tidak terkenal, tapi produk yang mereka maklon biasanya terkenal.

Walaupun perusahaan-perusahaan maklon tidak terkenal bukan berarti mereka tidak memiliki kinerja keuangan yang bagus. Logikanya, jika produk yang dibuat dengan jasa maklon ini terkenal, otomatis kuantitas produksinya akan meningkat. Peningkatan kuantitas produksi ini akan meningkatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan penyedia jasa maklon. Pada akhirnya peningkatan laba ini akan berdampak pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan penyedia jasa maklon ini. Apalagi jika perusahaan mampu memanajemen keuangannya dengan baik.

Di posting kali ini saya akan membahas sebuah perusahaan yang baru saja IPO di awal tahun lalu. Harga sahamnya sudah turun banyak dari yang awalnya sempat menyentuh Rp600-an per lembar menjadi Rp400-an per lembar saja. Perusahaan ini cukup menarik karena prospeknya cerah, manajemennya lumayan bagus, dan kinerja keuangannya bisa dikatakan diatas rata-rata perusaaan lain yang pernah saya bahas di sini. Siapa dia? Kode sahamnya OBAT dan ia bernama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk.

Logo PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT)
Seperti biasa sebelum saya membahas lebih jauh tentang sebuah perusahaan, saya akan membahas sejarah perusahaan. Menurut prospektus perusahaan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi didirikan pada tahun 2015. Saat didirikan perusahaan ini memiliki tiga pemegang saham yaitu Machmud Lutfi Huzain, Amei Lisa Dita Karina, dan Narno Rahajo. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2018. Kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh perusahaan adalah maklon produk herbal. Berselang setahun kemudian perusahaan mulai menerima maklon produk kosmetik. Lalu pada tahun 2022 seiring dengan berdirinya pabrik minuman fungsional dan botanikal, OBAT mulai memproduksi produk minuman fungsional dan botanikal. Pada akhirnya OBAT melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2025. Tujuannya adalah untuk memperoleh dana guna meningkatkan modal kerja perusahaan.

Lalu siapa saja yang menduduki posisi manajemen OBAT? Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan terakhir, yaitu laporan keuangan kuartal 2 2025, posisi direktur utama diisi oleh Bapak Is Heriyanto. Sedangkan posisi komisaris utama diisi oleh Bapak Machmud Lutfi Huzain. Yup, salah satu pemegang awal saham perusahaan juga masih memegang posisi penting di perusahaan ini. Sejauh penelusuran yang saya lakukan di media maya, saya tidak menemukan hal-hal aneh sehubungan dengan OBAT.

Lalu bagaimana dengan produk perusahaan? OBAT melayani jasa maklon untuk tiga kategori produk. Pertama ada produk herbal (seperti obat batuk herbal dan madu herbal). Kedua ada produk kosmetik (seperti sampo rambut dan skincare). Ketiga ada produk minuman fungsional dan botanikal (seperti vitamin dan ekstrak ginseng). Saya tidak bisa sebutkan nama produknya karena jumlah merek yang dibuat oleh OBAT cukup banyak. Misalnya saja untuk produk herbal, menurut informasi yang ada di prospektus OBAT ada 248 merek yang dimaklon oleh OBAT. Untuk produk kosmetik ada 227 merek yang dimaklon. Jumlahnya cukup fantastis menurut saya.

Bagian menarik selanjutnya adalah: bagaimana kondisi keuangannya? Berdasarkan laporan keuangan terakhir OBAT, yaitu laporan keuangan kuartal 2 2025, kinerjanya cukup menarik. Selama enam bulan pertama di tahun 2025 OBAT mampu menghasilkan laba yang bisa diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp17,797 miliar. Jumlah tersebut jika dikalikan 2 (alias disetahunkan karena dalam setahun ada 12 bulan) akan sama dengan Rp35,5 miliar. Pada periode yang sama OBAT memiliki ekuitas yang bisa diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp106,3 miliar. Artinya ROE disetahunkan OBAT adalah sebesar 33,46%. ROE-nya cukup besar, namun sepertinya hal ini berdampak pula pada valuasi sahamnya. Dengan jumlah saham beredar sebanyak 600 juta lembar, book value selembar saham OBAT adalah Rp177,31. Saat artikel ini ditulis harga saham OBAT adalah sekitar Rp410 per lembar. Artinya PBV-nya sudah mencapai 2,3 kali. Ringkasan analisis keuangan saham OBAT dapat dilihat pada tabel berikut:

Analisis keuangan PT Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT)
Analisis keuangan PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (klik gambar untuk memperbesar)

The bottom line, apakah saham OBAT ini layak digunakan untuk investasi? Jika dilihat dari kinerja keuangan dan prospeknya, OBAT cukup menarik. Hanya saja PBV-nya sudah cukup tinggi. Tapi saya rasa wajar karena perusahaan dengan ROE yang tinggi (sekitar 30% atau lebih) biasanya memiliki PBV yang tinggi juga. Misalnya CMRY yang berdasarkan laporan kuartal 2 2025 memperoleh ROE 30%, PBV-nya ada di angka 6 kali. Saran yang bisa saya berikan mungkin ada baiknya kita wait and see dulu (jika saat ini harganya dirasa sudah mahal). Tapi jika dirasa wajar, sahamnya bisa dibeli dengan harga Rp300-420 per lembar saham. Harga segitu wajar untuk perusahaan yang tidak terkenal, tapi memproduksi produk dengan brand terkenal.

Disclaimer: Tulisan ini bukan rekomendasi untuk membeli saham OBAT. Keputusan untuk berinvestasi di saham OBAT menjadi tanggung jawab masing-masing investor (termasuk kerugian dan keuntungan yang mungkin muncul).

Update 19 Agustus 2025: Penulis mohon maaf karena dalam analisis sebelumnya ada kesalahan perhitungan PBV. Perhitungan PBV sudah diperbaiki per tanggal 19 Agustus 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)