Penjelasan Buku Besar Perusahaan Jasa: Real Estate Bang Adi

Beberapa waktu yang lalu saya membahas contoh kasus penggunaan buku besar. Contoh kasus tersebut bisa dilihat pada tulisan saya yang ini. Jawabannya juga sudah saya posting dan bisa dilihat di sini. Pada tulisan kali ini saya akan memberikan pembahasan yang lebih mendalam tentang soal tersebut.

Transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan tentunya dijurnal terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke buku besar. Istilah lainnya adalah di-posting di buku besar. Lalu jurnal tersebut diposting pada akun-akun yang ada di buku besar. Tentu diposting pada akun yang sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal tersebut.

Transaksi tanggal 1 Desember 2024: Perusahaan real estate Bang Adi membeli lemari arsip dengan harga Rp157.500 secara kredit (alias dengan cara berutang). Otomatis transaksi ini mengakibatkan peralatan kantor bertambah, dan utang perusahaan bertambah. Sehingga transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Jurnal untuk mencatat pembelian aset tetap
Jurnal pembelian lemari arsip (klik gambar untuk memperbesar)

Perhatikan bahwa pada jurnal tersebut akun ‘Peralatan Kantor’ di debit dan akun ‘Utang Dagang’ di kredit. Jurnal tersebut nantinya akan diposting ke buku besar. Tentunya diposting pada akun ‘Peralatan Kantor’ dan ‘Utang Dagang’. Cara mempostingnya adalah sebagai berikut:

Posting jurnal pembelian lemari arsip
Posting jurnal pembelian lemari arsip ke buku besar (klik gambar untuk memperbesar)
 
Penulisan keterangan di tiap-tiap buku besar sebaiknya sama ya. Tujuannya untuk mempermudah saat dilakukan pemeriksaan di kemudian hari.

Setelah jurnal diposting, pastikan untuk menambahkan nomor akun pada jurnal yang sudah dibuat. Tujuannya sebagai tanda bahwa jurnal tersebut sudah di-posting dan sebagai referensi berapa nomor akun yang digunakan dalam jurnal tersebut.  Contohnya kurang lebih seperti berikut:

Contoh pemberian nomor referensi pada jurnal (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 2 Desember 2024: Perusahaan membayar biaya sewa kantor sebesar Rp112.500 untuk bulan Desember 2024. Transaksi ini mengakibatkan uang tunai milik perusahaan (atau kas) berkurang karena digunakan untuk membayar sewa kantor yang ditempati perusahaan. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut, dan diposting dengan cara berikut.

Jurnal pembayaran sewa kantor secara tunai (klik gambar untuk memperbesar)

Yup, pada jurnal tersebut akun ‘Biaya Sewa’ di debit sebesar Rp112.500. Akun kas di kredit sebesar Rp112.500. Kurang lebih cara mempostingnya adalah sebagai berikut:

Posting jurnal biaya sewa kantor ke buku besar (klik gambar untuk memperbesar)

Sekedar mengingatkan lagi, saat melakukan posting, akun yang di debit maupun di kredit disesuaikan dengan jurnal. Jika pada suatu jurnal sebuah akun di debit, maka saat dilakukan posting ke buku besar, angka dimasukkan ke sisi debit.


Transaksi tanggal 4 Desember 2024: Perusahaan membeli supplies kantor sebesar Rp8.450 secara tunai. Karena transaksi dilakukan secara tunai, maka kas perusahaan berkurang. Jelas saat perusahaan membeli supplies kantor perusahaan memperoleh supplies atau persediaan. Jurnalnya kurang lebih seperti berikut:

Jurnal pembelian supplies kantor (klik gambar untuk memperbesar)

Jurnal tersebut lalu di-posting kedalam buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

Posting jurnal pembelian supplies kantor (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 10 Desember 2024: Ada uang yang masuk dari pelunasan piutang dengan jumlah Rp1.077.300. Pelunasan piutang tersebut mengakibatkan kas bertambah (karena perusahaan terima uang) dan piutang berkurang (karena ‘wujudnya’ berubah menjadi uang, alias sudah dilunasi). Transaksi tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Jurnal penerimaan piutang dari pelanggan (klik gambar untuk memperbesar)

Jurnal tersebut lalu di-posting ke buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

Posting jurnal penerimaan piutang dari pelanggan (klik gambar untuk memperbesar)

 

Transaksi tanggal 12 Desember 2024: Perusahaan membayar premi asuransi kendaraan sebesar Rp17.750. Dari transaksi ini sudah bisa ditebak bahwa kas perusahaan berkurang untuk membayar premi asuransi. Sehingga transaksi tersebut dicatat dalam bentuk jurnal sebagai berikut:

Jurnal pembayaran premi asuransi (klik gambar untuk memperbesar)

Saat diposting ke buku besar, transaksi tersebut akan diposting sebagai berikut:

Posting jurnal pembayaran asuransi (klik gambar untuk memperbesar)

Teman-teman mungkin ada yang bertanya, apa itu persekot asuransi? Persekot asuransi memiliki nama lain ‘asuransi dibayar di muka’. Jadi kata ‘persekot’ memiliki arti ‘di muka’. Mengapa akun yang digunakan adalah ‘persekot asuransi’? Karena perusahaan menggunakan pendekatan neraca untuk mencatat beban dibayar di muka. Tulisan selengkapnya tentang pendekatan ini bisa dibaca di sini.

Transaksi tanggal 15 Desember 2024: Perusahaan membayar gaji. Gaji yang dibayar perusahaan kepada karyawan adalah sebesar Rp616.500. Pada transaksi ini ada pengeluaran kas sebesar Rp616.500, sehingga transaksinya dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

 

Jurnal pembayaran gaji oleh perusahaan (klik gambar untuk memperbesar)

Saat diposting ke buku besar, tampilannya akan menjadi seperti berikut:

Posting jurnal pembayaran gaji pegawai pada buku besar (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 15 Desember 2024: Diperoleh informasi bahwa perusahaan menerima pendapatan. Jumlah pendapatan komisi yang diperoleh perusahaan adalah Rp1.053.000. Sebesar Rp603.000 sudah diterima dalam bentuk uang tunai (artinya kas perusahaan bertambah). Sisanya sebesar Rp450.000 belum diterima (artinya Rp450.000 ini adalah piutang). Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal dengan bentuk sebagai berikut:

Jurnal pencatatan pendapatan (klik gambar untuk memperbesar)

Anyway, transaksi tersebut diposting ke buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

Posting jurnal tersebut ke buku besar (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 16 Desember 2024: Supplies kantor dibeli dengan harga Rp25.200 secara kredit. Transaksi ini akan mengakibatkan supplies kantor bertambah. Karena belum dibayar, maka perusahaan memiliki utang pada penjual. Karena itu transaksi ini dicatat dalam bentuk berikut:

Jurnal pembelian supplies secara kredit (klik gambar untuk memperbesar)

Lalu jurnal tersebut nantinya di-posting ke buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

Posting jurnal pembelian supplies (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 17 Desember 2024: Perusahaan melakukan retur atau pengembalian atas supplies yang dibeli tanggal 16 Desember 2024. Nominalnya adalah Rp5.700. Karena ada pengembalian ini, maka utang berkurang (akibat pengembalian barang). Retur ini juga mengakibatkan supplies kantor berkurang. Sehingga jurnalnya menjadi sebagai berikut:

Jurnal retur supplies yang dibeli perusahaan (klik gambar untuk memperbesar)

Jurnal tersebut kemudian diposting dalam buku besar. Tampilannya kurang lebih seperti berikut:

Posting jurnal retur supplies (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 18 Desember 2024: Pelunasan utang dagang dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Artinya ada uang yang dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga kas berkurang. Pelunasan utang dagang juga mengakibatkan pengurangan utang. Sehingga jurnalnya akan menjadi seperti berikut:

 

Jurnal pelunasan utang dagang (klik gambar untuk memperbesar)

Kurang lebih jurnal tersebut diposting di buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

 

Posting jurnal pelunasan utang dagang (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 20 Desember 2024: Pelunasan piutang mengakibatkan kas perusahaan bertambah. Karena piutang dilunasi oleh pelanggan otomatis piutang yang dimiliki perusahaan berkurang. Transaksi tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Jurnal penerimaan piutang dari pelanggan (klik gambar untuk memperbesar)

Lalu jurnal tersebut diposting ke buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

 

Posting jurnal penerimaan piutang (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 23 Desember 2024: Kas berkurang karena digunakan untuk membayar iklan. Sedangkan biaya iklan atau biaya advertensi bertambah. Jurnalnya kurang lebih seperti berikut:

Jurnal pembayaran iklan (klik gambar untuk memperbesar)
 

Jurnal tersebut lalu diposting dalam buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

Posting jurnal pembayaran iklan (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 24 Desember 2024: Terdapat kesalahan pencatatan transaksi pada tanggal 4 Desember 2024. Akun yang digunakan mencatat seharusnya akun macam-macam biaya (karena uang yang keluar digunakan untuk pembayaran biaya angkut, bukan untuk membeli supplies). Sehingga jurnal koreksinya menjadi seperti berikut:

 

Jurnal koreksi transaksi tanggal 4 Desember 2024 (klik gambar untuk memperbesar)

Jurnal koreksi ini juga perlu diposting dalam buku besar. Kurang lebih postingnya dilakukan seperti berikut:

Posting jurnal koreksi (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 28 Desember 2024: Perusahaan keluar uang untuk membayar biaya reparasi dan untuk membeli bahan bakar kendaraan. Total uang yang dikeluarkan adalah Rp34.200. Transaksi tersebut dicatat dengan menggunakan jurnal sebagai berikut:

Jurnal pembayaran biaya reparasi (klik gambar untuk memperbesar)

Lalu transaksi tersebut diposting dalam buku besar dengan bentuk sebagai berikut:

Posting jurnal pembayaran biaya reparasi (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 28 Desember 2024: Pembayaran macam-macam biaya dilakukan secara tunai. Otomatis kas perusahaan berkurang. Jurnalnya kurang lebih seperti berikut:

Jurnal pembayaran macam-macam biaya (klik gambar untuk memperbesar)

Berikut ini hasil posting jurnal tersebut dalam buku besar:

Posting jurnal pembayaran macam-macam biaya (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 29 Desember 2024: Prive atau pengambilan pribadi yang diminta oleh tuan Adi berupa uang tunai. Jadi akun kas perusahaan dikurangi sebesar prive yang diminta, yaitu Rp450.000. Jurnalnya kurang lebih seperti berikut:

Jurnal pengambilan prive (klik gambar untuk memperbesar)

Berikut ini hasil posting jurnal tersebut dalam buku besar:

Posting jurnal pengambilan prive (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 30 Desember 2024: Memo tersebut menunjukkan adanya pendapatan komisi yang belum dicatat sebesar Rp972.900. Jumlah ini belum diterima uangnya, artinya perusahaan memiliki piutang. Sehingga jurnalnya akan menjadi seperti berikut:

Jurnal untuk mencatat pendapatan komisi (klik gambar untuk memperbesar)
 

Berikut ini hasil posting jurnal tersebut dalam buku besar:

Posting jurnal pendapatan komisi pada buku besar (klik gambar untuk memperbesar)

Transaksi tanggal 30 Desember 2024: Akuntan mengetahui ada kesalahan pencatatan transaksi tanggal 20 Desember 2024. Untuk memperbaiki kesalahan ini, ada beberapa cara yang bisa digunakan. Namun cara yang paling mudah adalah dengan menghapus jurnal sebelumnya (dengan cara membuat jurnal yang sama, tapi dibalik debit kreditnya), lalu mencatat jurnal yang benar. Kurang lebih hasilnya seperti berikut:

Jurnal koreksi kesalahan pencatatan (klik gambar untuk memperbesar)

Sama seperti jurnal koreksi sebelumnya, jurnal ini juga diposting ke dalam buku besar.

Posting jurnal koreksi kesalahan (klik gambar untuk memperbesar)

Setelah selesai melakukan posting, jumlahkan angka yang ada di kolom kiri maupun kanan. Selisihnya letakkan di kolom yang jumlahnya paling kecil. Selisih inilah yang disebut dengan sebutan ‘saldo’. Berikut ini adalah contoh perhitungan selisih atau saldo untuk akun Kas dengan nomor akun 11.

Contoh pengisian saldo buku besar. Gambar ini menampilkan contoh pengisian saldo untuk akun kas (klik gambar untuk memperbesar)

Tambahkan juga jumlah masing-masing sisi (baik sisi debit maupun sisi kredit) setelah saldo dihitung. Letakkan jumlah tersebut di bagian bawah, sebagaimana contoh.

Kurang lebih, seperti itu proses posting jurnal ke buku besar. Prosesnya tidak sulit. Hanya saja memerlukan ketelitian dan dipengaruhi pula oleh jurnal yang dibuat. Jika jurnal yang dibuat salah, otomatis buku besar yang dibuat juga salah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Prospek Alfamart (AMRT) di Bursa Efek Indonesia

Penjelasan Sederhana tentang Laporan Keuangan

Mengulik Prospek Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES)